#Yusrilihzamahendra
Bicara NKRI, PBB dan Syariat Islam
Sebagai Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), saya seringkali mendapat pertanyaan perihal sikap partai PBB atas NKRI, PBB dan Syariat Islam.
Oleh sebab itu, penjelasan saya ini sebagai jawaban dan pegangan bagi kader dan simpatisan serta masyarakat pada umumnya.
#NKRI
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang terbentang dari Sabang sampai Merauke, adalah sebuah sebuah negara yang diperjuangkan dengan segenap pengorbanan, baik melalui perang maupun diplomasi.
Perjuangan itu melahirkan banyak pahlawan perjuangan kemerdekaan. Mulai dari Sultan Ageng Tirtayasa, Imam Bonjol, Pengeran Diponegoro, Teuku Umar, hingga Kiyai Haji Zaenal Mustafa, adalah sebagian dari para tokoh yang gigih berjuang mengangkat senjata melalui perang melawan penjajah.
Dalam bidang diplomasi, Soekarno, Mohammad Hatta, Syahrir, Mohammad Roem, Syafroedin Prawiranegara, dan Mohammad Natsir, adalah tokoh yang gigih memperjuangkan kedaulatan negara dan keutuhan NKRI.
Diplomasi penuh tantangan dan pertarungan pemikiran, dan negosiasi serta kompromi yang berliku.
Oleh sebab itu,saya sebagai anak bangsa, yang lahir dan tumbuh di negeri ini, maka sikap saya sudah jelas tegas: #NKRIHARGAMATI
#PartaiBulanBintang (PBB)
Partai Bulan Bintang (PBB) adalah Partai nasional yang berasaskan Islam. Jelas tegas tunduk dengan Peraturan dan Undang-Undang Partai Politik yang berlaku di Negara Republik Indonesia.
PBB dan NU bagi saya (Yusril) dan MS Kaban, juga para pengurus PBB di semua tingkatan sangat mengenal baik dan bershabat dengan Gus Dur, saya juga kenal baik KH Idham Chalid, KH Jusuf Hasyim, KH Sholahuddin, dan KH Hasyim Muzadi.
Dengan KH Abdullah Faqih, pengasuh Pondok Langitan, Saya pernah ketemu di Wisma Negara. Waktu itu KH Faqih berkata:
"Pak Yusril, kami warga Nahdliyin berterimakasih sama sampeyan, sampeyan rela mundur jadi calon Presiden, dan memberi kesempatan Gus Dur, sehingga beliau terpilih,"
Saya menjawab:
"Sama-sama Pak Kiyai, ini tanda #Masyumi dan #NU, tidak ada masalah dan bersatu kembali,"
-----------------------------------------------------------------------------------
*Kami banyak kenal dan menjalin komunikasi dengan para Kiyai #NU.
Saya meng-ikhlaskan kesempatan saya untuk jadi presiden tahun 1998 kepada Gus Dur dalam Sidang Istimewa MPR.
Saya pernah jadi menterinya Gusdur, kita mengenal baik almarhum Pak Matori. Bahkan kini dengan Pak Muhaimin Iskandar, Ketum PKB, juga Mbak mbak Yeni Wahid kita kenal dekat.
Pengurus PBB banyak dari kalangan Nahdliyin. Oleh sebab itu PBB juga Ahlul Sunnah wal Jamaah. Jika ada yang mempertentangkan PBB dengan NU, maka itu kerjaan orang-orang yang ingin merusak ukhuwah islamiah.
Membesarkan Partai Bulan Bintang sama saja dengan menggerakkan Ahlul Sunnah wal Jamaah.
Partai Bulan Bintang adalah milik Umat, milik masyarakat Indonesia yang ingin Indonesia sejahtera dengan *Menegakkan Keadilan dan Kepastian Hukum
PBB adalah rumah kita. Yang akan mensejahterakan Rakyat Indonesia apapun agama, suku dan bahasanya.
#syariatislam
Yang dimaksud memperjuangkan Syariat islam di dalam perjuangannya saya jelaskan berikut ini:
~~ Islam bukanlah sebuah ideologi. Islam adalah ajaran Allah SWT yang disampaikan melalui wahyu kepada Rasul-Nya Muhammad SAW, untuk disebarluaskan kepada umat manusia dan berlaku mengatasi ruang dan waktu.
~~ Ideologi adalah pikiran-pikiran atau gagasan-gagasan yang dirumuskan oleh seseorang atau beberapa kelompok pergerakan, partai poitik dengan tujuan lebih ekslusif, lebih jelas, lebih dekat.
~~ Kalau seseorang mengatakan islam adalah sebuah ideologi, maka dengan sendirinya istilah ideologi bertentangan (contradiction in terminis) dengan islam.
Umat islam meyakini bahwa wahyu Allah bukan ciptaan Nabi Muhammad SAW, bukan Pemikiran Manusia, sedangkan ideologi adalah pemikiran manusia.
Jadi sekali lagi, islam bukanlah sebuah ideologi
~~ Partai Bulan Bintang adalah Partai Islam Modern. Orang moderen itu melihat kenyataan lebih dulu. Lalu melihat parameter islam untuk menyelesaikan kenyataan-kenyataan yang dihadapi.
~~ Bagi Partai Bulan Bintang, Islam sebagai motivasi, sumber inspirasi, sumber berpikir. Memberikan petunjuk dalam memecahkan persoalan-persoalan di Negara Republik Indonesia.
~~ Partai Bulan Bintang sering disebut ingin menegakkan Syariat Islam.
Maksud dari kalimat tersebut adalah:
Syariah adalah norma-norma hukum dalam Al Quran maupun Hadist. Syariah tidak bisa dijadikan dasar untuk mengadili orang sebelum ditransformasikan menjadi kaidah hukum di Indonesia.
Dan sumber kita menggali hukum, hukum yang dibuat oleh presiden dan DPR RI. Presiden mengajukan rancangan undang-undang (RUU) untuk dibahas bersama DPR RI.
Ketika mereka membuat draf undang-undang, posisi Syariah Islam ada di PEMIKIRAN Presiden dan anggota DPR.
Ketika pemikiran itu jadi undang-undang, artinya tidak lagi disebut sebagai Syariat Islam. Tapi disebut Undang Undang Republik Indonesia.
~~ Dengan demikian, pertarungan pemikiran agar hukum islam atau Syariah Islam sebagai sumber hukum, dilakukan secara kanstitusional, melalui Wakil-wakil rakyat Partai Bulan Bintang yang duduk di DPR, baik tingkat kabupaten/kota, provinsi (disebut perda) dan DPR RI.
Apapun yang jadi kesepakatan atas draf Rancangan Undang Undang (RUU), hasil pergulatan pemikiran yang sah dan konstitusional, melalui wakil Partai Bulan Bintang, baik yang duduk di Pemerintahan maupun Wakil Rakyat, hasilnya bernama UU Negara Republik Indonesia, bukan Syariat Islam.
Adalah keliru sekali jika ada yang menyebarkan issue, menggunakan syariat islam dalam arti seperti pemikiran masyarakat yang selama ini dipahami atau ingin merubah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) menjadi Negara Islam.
Oleh karenanya hal tersebut perlu dicermati dengan kesadaran dan kedewasaan dalam berbangsa dan bernegara sesuai UUD 45 dan Pancasila.
Jakarta 15 Mei 2017
Prof.DR.Yusril Ihza Mahendra.SH.MSc
Disadur dari bulettin:
Yusril Bicara: NKRI, PBB dan Syariat Islam
#Yusrilihzamahendra